Selamat Datang

"Selamat datang di blog Nurdin Syariati, jadikan blog ini sebagai wadah untuk saling tukar menukar informasi demi tercapainya Indonesia yang jaya sebagai negara yang berdaulat dan bermartabat"
MERDEKA 100 % !!!!!!!!!

Selasa, 09 Februari 2010

Satu Survei Klaim Theo Sambuaga Favorit Calon Gubernur Sulut Rabu,

10 Februari 2010

JAKARTA--MI: Kelompok Studi Indobisa Barometer yang telah tiga kali melakukan survei investigatif menjelang pemilu kepala daerah di Provinsi Sulawesi Utara menyimpulkan figur Theo L Sambuaga merupakan calon gubernur paling favorit di mata pemilih di daerah itu.

"Mayoritas responden (lebih 70 persen) menghendaki kandidat yang relatif bersih, tak pernah berurusan dengan masalah-masalah hukum, terutama dugaan tindak pidana korupsi. Nama Theo Sambuaga merupakan kandidat yang dianggap paling layak memimpin Sulut periode 2010-2015," kata Hencky Luntungan, Direktur Eksekutif Indobisa Barometer, di Jakarta, Rabu (10/2). Pada survei tahap pertama (awal Desember 2009), posisi pertama masih dikuasai incumbent, yakni Sinyo Sarundajang (SS) dengan tingkat elektabilitas sekitar 50 persen, diikuti Elly Lasut (EL), Ramoy Luntungan (RL). Theo Leo Sambuaga (TLS) masih berada di luar lima besar.

"Namun, pada survei kedua di awal Januari 2010 lalu, nama Theo mendadak melonjak naik ke peringkat dua, menggeser EL ke posisi tiga. Posisi pertama diambil alih oleh RL. SS justru melorot ke peringkat empat. Muncul nama Olly Dondokambey (OD) di posisi kelima," ungkapnya.

Dari survei investigatif ketiga, pihak Indobisa Barometer menyimpulkan, TLS berhasil memimpin sebagai calon terfavorit dengan raihan tingkat elektabilitas hampir 50 persen, diikuti RL di
peringkat kedua, kemudian SS, EL, serta OD. "Sesuai hasil survei, diperkirakan mendekati pilkada, nama TLS berpotensi makin digandrungi rakyat, karena berbagai reputasinya di level nasional bahkan internasional yang semakin mendapat pengakuan, juga kontribusinya yang tak pernah digembar-gemborkan mendukung pembangunan Sulut selama ini," ujar Hencky Luntungan.

Ia juga menjelaskan, cara kerja Indobisa Barometer agak berbeda dengan lembaga survey lainnya. "Kami menyebutnya survey investigatif, karena tidak hanya mendasarkan kepada jawaban responden di questionaire, tapi kami juga melakukan diskusi dengan para pengamat, pengkajian atas suara-suara rakyat di berbagai media. Terutama pula, tidak ada yang tahu ketika tim kami turun lapangan, untuk menghindari sentuhan berbahaya dengan para kandidat atau tim sukses mereka," ungkap Hencky. (Ant/OL-04)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar